COPADA_IPA 2

Grup IPA 2 MAN REJOTANGAN / MAN 3 Tulungagung

COPADA_IPA 2

Dibentuk pada Tahun 2012

COPADA_IPA 2

Dibentuk di Sebuah Ruangan "The Litle Box to get Success"

COPADA_IPA 2

Terdiri Dari 31 Anak, 6 Laki-Laki

COPADA_IPA 2

31 Anak, 25 Perempuan

Jam

Sabtu, 26 Oktober 2013

sore sobat.,.
ini aku ada sedikit cerita buat kalian,. ini adalah salah satu dari macam cerita panji,.
pastinya kalian tahu apa itu cerita panji,
cerita panji adalah kesusastraan lama yang berasal dari jawa, cerita ini muncul di akhir zaman majapahit, dan bahasa yang digunakan dalam cerita panji ini adalah bahasa jawa tengahan.
nah untuk lebih jelasnya apa itu cerita panji, coba baca dan simak baik-baik cerita yang berjudul " Dewi Sekartaji dan Jaka Kembang Kuning" ini, selamat membaca...


DEWI SEKARTAJI DAN JOKO KEMBANG KUNING

Di pendapa keraton Kediri, Prabu Lembu Amijaya berkeluh kesah karena putrinya Dewi Sekartaji meninggalkannya. Raja mengumumkan bahwa barangsiapa berhasil menemukan putri itu, akan dinikahkan dengannya. Jaka Kembang Kuning (Panji Asmara Bangun) dari Jenggala berangkat untuk mencari Dewi Sekartaji, begitu pula halnya dengan Prabu Klana Gendingpita dari kerajaan asing. Setelah Jaka Kembang Kuning mengalami pertikaian dengan sejumlah ksatria serta perjumpaan Dewi Sekartaji dengan salah seorang mentri kerajaan, secara kebetulan keduanya bertemu dipasar, dimana Jaka Kembang Kuning menyamar menjadi pemusik.

Di kerajaan Kediri Prabu Brawijaya sedang mengadakan pertemuan dengan para punggawa kerajaan, masing-masing patih Tandamantri Arya Jeksanegara, Raden Gandarepa, dan utusan dari Kademangan Kuning yang bernama Jaka Kembang Kuning. Prabu Brawijaya sedang bersedih hati karena putri kesayangannya yang bernama Dewi Sekartaji meninggalkan kerajaan tanpa memberi tahu siapapun. Jaka Kembang Kuning menawarkan diri untuk mencari Dewi Sekartaji hingga ketemu. Prabu Brawijaya menyetujui kesanggupan Jaka Kembang Kuning dan memintanya untuk segera berangkat. Pada saat yang bersamaan datang Prabu Klana Gendingpita dari Kerajaan Surateleng (sabrang) mengajukan lamaran pada Prabu Brawijaya agar ia dinikahkan dengan Dewi Sekartaji. Prabu Brawijaya berjanji akan menerima lamaran itu setelah Dewi Sekartaji dapat ditemukan. Prabu Klana diminta untuk menunggu di Teratebang (tempat peristirahatan bagi tamu-tamu kerajaan Kediri).

Di Hargalawu Jaka Kembang Kuning yang diikuti oleh kedua Punakawannya (Tawangalun dan Nalederma) dalam perjalanan mencari Dewi Sekartaji bertemu dengan tiga orang ksatria, masing-masing Ganggawercitra, Jaladara, dan Gendrayuda. Ketiga kesatria ini mengajukan keinginannya pada Jaka Kembang Kuning agar dirinya dijadikan sebagai abdi. Jaka Kembang Kuning mengetahui bahwa sebenarnya ketiga kesatria itu adalah pengikut Prabu Klana yang disuruh untuk memata-matai Jaka Kembang Kuning yang dapat mengancam keselamatan jiwanya. Jaka Kembang Kuning menolak keinginan ketiga kesatria itu dan menyarankan agar mengabdikan diri pada Raden Gandarepa salah satu putra Prabu Brawijaya di Kediri. Saran Jaka Kembang Kuning diterima dan masing-masing melanjutkan perjalanannya.

Di Katumenggungan Palohamba, Tumenggung Conaconi memberitahukan mimpinya yaitu kejatuhan bulan (wahyu sakembaran) pada istrinya. Tumenggung ini mempunyai anak pungut yang sebenarnya Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri. Pada saat itu Dewi Sekartaji berpamitan pada Tumenggung Conaconi untuk berbelanja di pasar Katumenggungan. Setelah diberi beberapa nasihat oleh Tumenggung Conaconi beserta istrinya, Dewi Sekartaji diperbolehkan berangkat ke pasar.

Di pasar Katumenggungan Jaka Kembang Kuning, Naledarma, dan Tawangalun sedang mengadakan tontonan terbangan di antara kerumunan orang-orang di pasar. Dari kejauhan Jaka Kembang Kuning melihat kehadiran Dewi Sekartaji di tempat itu. Demikian juga Dewi Sekartaji melihat Jaka Kembang Kuning yang sebenaranya adalah Panji Asmarabangun kekasihnya. Dewi Sekartaji jatuh pingsan dan segera dibawa ke Katumenggungan Palohamba oleh beberapa temannya. Sementara Jaka Kembang Kuning kembali ke kademangan Kuning.

Di Kademangan Kuning, Ki Demang Kuning sedang menerima kedatangan Jaka Kembang Kuning, Naledarma dan Tawangalun. Mereka melaporkan perihal yang dialami selama berada di pasar Katumenggungan. Menanggapi laporan itu Demang Kuning menyuruh Tawangalun untuk menyampaikan berita bahwa Dewi Sekartaji berada di Katumenggungan Palohamba pada Prabu Brawijaya di Kediri, dan Naledarma disuruh menyampaikan kendhaga kepada Dewi Sekartaji.
Di Pangreburan (Taman sari Kerajaan Kediri), Dewi Retnamindaka salah satu abdi kepercayaan Prabu Brawijaya yang melayani Dewi Sekartaji sedang menerima kedatangan Dewi Retno Tenggaron (adik dari Prabu Klana). Retno Tenggaron mewakili kakaknya menyampaikan berbagai perhiasan sebagai tanda lamaran pada Dewi Sekartaji, tetapi ditolak oleh Retno Mindaka. Merasa tersinggung Retno Tenggaron mengancam Mindaka dan akhirnya terjadi pertengkaran yang berkembang menjadi pertempuran. Peperangan ini dimenangkan oleh Retno Mindaka, Retno Tenggaron melarikan diri.

Di Teratebang Raden Gandarepa, Patih Sedahrama, dan beberapa prajurit sedang mengatur barisan prajuritnya, datang Tawangalun yang hendak menyampaikan pesan Demang Kuning kepada Prabu Brawijaya. Patih Sedahrama dan Gandarepa mengantarkan Tawangalun menghadap Raja Kediri.
Di Kerajaan Kediri Prabu Brawijaya sedang menerima kedatangan Prabu Klana yang mendesak agar segera dinikahkan dengan Dewi Sekartaji dan belum mendapatkan kepastian. Pembicaraan mereka terhenti dengan kedatangan Gandarepa dan Sedahrama yang mengantarkan Tawangalun. Setelah Tawangalun menyampaikan pesan Demang Kuning, Prabu Brawijaya memutuskan bahwa Prabu Klana akan segera dinikahkan dengan Sekartaji asal dapat mengalahkan Tawangalun, Prabu Klana menyanggupi.

Di Pesanggrahan Prabu Klana dan Patih Kebolorodan membicarakan perihal tantangan untuk mengalahkan Tawangalun sebagai salah satu syarat untuk dapat meperistri Dewi Sekartaji. Tidak lama kemudian datang Retno Tenggaron melaporkan bahwa dirinya telah dipermalukan oleh Retno Mindaka dan lamaran Prabu Klana ditolak. Prabu Klana marah dan akan menuntut balas atas perlakuan pada adiknya. Untuk memenuhi tantangan Prabu Brawijaya, Patih Kebolorodan yang disuruh untuk maju ke medan perang melawan Tawangalun.

Di kademangan Kuning Jaka Kembang Kuning mohon diri pada Demang Kuning untuk menyusul Tawangalun yang telah beberapa waktu belum kembali dari Kediri. Demang Kuning mengijinkan permintaan Jaka Kembang Kuning.
Di alun-alun Kediri Patih Kebolorodan berperang melawan Tawangalun dengan disaksikan oleh para punggawa dan prajurit Kediri serta pengikut Prabu Klana. Pertarungan itu dimenangkan oleh Patih
Kebolorodan, sementara Tawangalun mencari pertolongan ke luar arena pertarungan. Jaka Kembang Kuning bersama Naledarma yang datang menyusul telah kembali dan segera memberi pertolongan pada Tawangalun. Jaka Kembang Kuning meminta Naledarma untuk melanjutkan pertarungan melawan Kebolorodan. Akirnya Kebolorodan dapat dibunuh oleh Naledarmo. Setelah Tawangalun merasa sembuh dari lukanya, Patih Sedahrama menghadiahi sebuah keris (Pasopati) dengan maksud jika Prabu Klana datang menyerang Kediri Tawangalun harus ikut membantu menghadapinya.

Di Pesanggrahan, Prabu Klana dan Retno Tenggaron sedang berupaya mencari jalan untuk dapat membalas sakit hatinya pada Retno Mindaka dan bisa menemui Dewi Sekartaji di Keputren Kediri. Kesepakatan yang diperoleh, Prabu Klana akan berganti wujud sebagai Raden Gandarepa (kakak Sekartaji) agar tujuannya tercapai .

Di Tamansari Kerajaan Kediri Dewi Sekartaji yang baru saja kembali dari Kademangan Palohamba menerima kedatangan Gandarepa (tiruan) yang minta untuk dilayani. Karena gerak-gerik Gandarepa yang mencurigakan, Sekartaji tidak mau memenuhinya. Tidak lama kemudian datang Raden Gandarepa yang asli. Dewi Sekartaji segera dapat mengetahui saudaranya yang sebenarnya dan minta pertolongan agar musuh yang ada ditempat itu segera diusir, akhirnya terjadi peperangan. Gandarepa palsu dapat dikalahkan dan kembali ke wujud aslinya, Prabu Klana segera lari ke alun-alun.
Di alun-alun Kediri Prabu Klana yang dikejar Prabu Gandarepa menemui para pengikutnya. Sementara Tawangalun telah siap melakukan pertarungan melawan Prabu Klana dan pengikutnya. Pada akhir
pertarungan Tawangalun dapat membunuh Prabu Klana dengan keris Pasopati, sedangkan Retno Tenggaron dan para tawanan lainnya segera dibawa menghadap Prabu Brawijaya.
Di Kerajaan Kediri Prabu Brawijaya menerima para tawanan dan laporan tentang berbagai kejadian sejak hilangnya Dewi Sekartaji sampai terbunuhnya Prabu Klana. Prabu Brawjaya memutuskan untuk menikahkan Dewi Sekartaji dengan Jaka Kembang Kuning dan segera mempersiapkan pesta perkawinan. Setelah segala persiapan selesai segera dilaksanakan upacara pernikahan antara Jaka Kembang Kuning dan Dewi Sekartaji.
Catatan:

Cerita ini jangan dijadikan patokan sejarah karena ada kerancuan "timeline". Jadi anggap saja sebagai dongeng.
Cerita tentang Panji Asmara Bangun/Raden Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji atau Galuh Candrakirana itu populer pada jamannya Sri Kameswara III sebagai Raja Kediri..sedangkan Raja Brawijaya hidup pada Kerajaan Majapahit

Jumat, 25 Oktober 2013

pagi sobat semua. hehe... hari ini ane mau iseng-iseng aja. daripada ni blog nganggur karena jarang ada yang posting. ok langsung aja. ane mau ngisi blog ini dengan sesuatu.
sebelumnya maaf jika ada yang kurang berkenan dari sang pemilik foto atau pembaca. ini semua hanya hiburan aja. Oh iya, maaf saudari Ninik tidak ada. ane ga punya fotonya. maaf ya?

 


















Sabtu, 19 Oktober 2013



sebuah puisi buat orang yang ada di Pulosari.,
 

walau ini bukan puisi buatanku sendiri,. tapi ini mewakili perasaanku padamu.,

MENCINTAI ITU BUKAN BERARTI MEMILIKI
Puisi JN

Aku mencintai mu,
seadanya diri mu tiada yang lain
nama mu indah terpahat di dalam
hal ini...

Aku mencintai mu..
bersama kerinduan tiada bertepi
dari pagi yang indah hingga malam
yang nyaman tiada terhitung rindu ini

Aku mencintai mu,
dari segala kelebihan mu
dan dari segala kekurangan mu

Aku mencintai mu,
tiada yang dapat ku persembahkan
tiada kata berkias seindah rembulan malam
tiada kata berkias seindah terbitnya mentari..

Aku cintai mu,
tanpa mengharap diri mu
menjadi milik ku abadi..
kerana aku mencintai mu dengan,
hati yang paling iklas..hanya pada mu sayang!
kerana ku tahu,

Mencintai Itu Bukan Bererti Memiliki..
Dan Semoga cinta ku akan setia hanya pada mu..
Semoga ya sayang!eeemmm!


CINTA SEJATI
Puisi Adelia Lintang Kirana

Ku bangun istana cinta diatas setiaku
Ku lindungi dindingnya dengan percayaku
Ku hiasi semuanya dengan keihklasanku
Ku rawat keteguhanya dengan ketulusanku
Dan ku ciptakan kedamaian dengan kasih sayangku

Andai takdir tak merenggutmu
Andai ku bisa menjaga keabadian hidupmu
Aku bukan Tuhan Yang Maha Mampu
Mengendalikan semua apa yang ku mau
Aku juga bukan malaikat penjagamu
Yang slu menemanimu sepanjang waktu

Ku hanya kasih dalam hatimu
Cinta dalam hidupmu
Rindu dalam nafasmu
Yang kan tetap hidup dalam sanubarimu


INGIN BERSAMAMU
Puisi Ressa Elia 

Aku tak prnah ingin melupakan dirimu.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati.
Suka dn duka brsama.

Sungguh berat untk kulupakan.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam.

Percayalah kekasihku.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu.


IKLAS KASIHMU TERPANCAR DARI MATAMU
Puisi JN

Tidak pernah ku menduga akan mengenali mu
Kau membawa seribu sinar di kelam hati ini
Terbalut luka hati yang para dari penderitaan
Terucap kata kasih iklas dari mu..

Ku bagaikan di awang-awangan
keluh lidah tiada terkata bila mata mu
merenung ku dengan senyuman manja
hati berkata ku jatuh cinta pada mu..eeee!Maluyer..!

kau berkata jatuh cinta pada ku
terasa bergetar hati ini..
perasaan indah membelai jiwa
telaga kalbu yang merana kini kembali bahagia

Kini jalan yang berbatu penuh penderitaan
terasa sirna semuanya ..
kau berjanji akan bersama walau terpaksa
bersama ku merempuh duri-duri kehidupan

Namun satu yang harus ku sedari
penderitaan hati ini tiada lagi benci
yang ada kini cinta dan kasih padanya
kerana,

Iklas kasih Mu Terpancar Dari Mata Mu..
Kini ku rindu kamu sayang...!


SELAMAT PAGI CINTAKU
Puisi Ressa Elia

Semoga hari ini.
Hatimu secerah hari ini.
Secerah matahari brsinar.
Langkah yang kau tapak selalu bawa kebahagiaan.

Biarkn musim brganti.
Tinggalkan kesan yang mendalam.
tak mudah dilupakan dari mata jernihmu yg berkaca.

Lihat aku..
Yg selau bisa bca pikiranmu.
Mengisi jiwamu.
menyapamu menghias hari2mu.

Lihat senyumku...
Dengarkan suaraku...
Akan teduhkan jiwamu.
Karena aku mencintamu dengan kesungguhanku

Rabu, 02 Oktober 2013

aquu kangen kalian guys....
aqu harap sampai kapanpun kalian tetap tersenyum seperti gambar abadi ini..... i hope